Strategi pemasaran menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pada dunia bisnis yang semakin kompetitif. Tanpa strategi yang tepat, produk atau jasa terbaik sekalipun bisa tenggelam di tengah persaingan yang ketat. Strategi pemasaran bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan pelanggan, menciptakan nilai tambah, dan memastikan bisnis tetap relevan di pasar.Â
Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016), strategi pemasaran adalah rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran suatu organisasi atau perusahaan. Ini melibatkan penggunaan berbagai taktik dan metode untuk mempromosikan produk atau jasa, mencapai target pasar, meningkatkan penjualan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Strategi pemasaran yang efektif harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti segmentasi pasar, penentuan target pasar, posisi merek, dan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, promosi, dan distribusi.
Strategi pemasaran juga mencakup proses analisis pasar, penetapan tujuan, dan evaluasi kinerja. Perusahaan harus memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan di pasar. Dengan demikian, strategi pemasaran tidak hanya berfokus pada penjualan jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan merek dan loyalitas pelanggan jangka panjang.
Fungsi Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memiliki beberapa fungsi penting dalam bisnis. Pertama, strategi pemasaran membantu perusahaan dalam melakukan analisis pasar. Dengan memahami kondisi pasar, tren, dan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada. Analisis pasar juga memungkinkan perusahaan untuk merumuskan strategi yang tepat untuk memasuki atau memperluas pangsa pasar.
Kedua, strategi pemasaran berfungsi untuk menetapkan tujuan pemasaran yang jelas dan terukur. Tujuan pemasaran yang baik harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu. Misalnya, tujuan pemasaran bisa berupa peningkatan penjualan sebesar 20% dalam waktu enam bulan, atau peningkatan kesadaran merek di kalangan target pasar tertentu.
Ketiga, strategi pemasaran memainkan peran penting dalam segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik demografis, geografis, perilaku, atau psikografis. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan karakteristik serupa. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengarahkan upaya pemasaran secara lebih efektif dan menyediakan penawaran yang relevan untuk setiap segmen.
Keempat, strategi pemasaran membantu perusahaan dalam menentukan target pasar. Setelah melakukan segmentasi pasar, perusahaan harus memilih segmen pasar yang menjadi target utama. Penetapan target pasar yang tepat memungkinkan perusahaan untuk mengarahkan sumber daya dan upaya pemasaran dengan lebih efisien. Misalnya, perusahaan yang menjual produk mewah mungkin akan memilih target pasar dengan tingkat pendapatan tinggi.
Kelima, strategi pemasaran melibatkan pengembangan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen utama, yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Perusahaan harus memilih dan mengelola elemen-elemen ini dengan hati-hati untuk mencapai tujuan pemasaran yang ditetapkan. Misalnya, perusahaan harus memutuskan jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan, harga yang akan dikenakan, cara mempromosikannya, dan cara mendistribusikannya kepada pelanggan.
Terakhir, strategi pemasaran membutuhkan pengukuran dan evaluasi terus-menerus. Perusahaan harus memantau dan mengevaluasi keberhasilan strategi pemasaran yang telah dilakukan. Melalui pengukuran kinerja pemasaran, perusahaan dapat menentukan apakah strategi yang dijalankan efektif atau perlu disesuaikan. Evaluasi ini juga membantu perusahaan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi yang sedang dilaksanakan.
Tujuan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memiliki tujuan utama yang menjadi fondasi dalam setiap upaya pemasaran, yaitu menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar. Nilai tambah ini tidak hanya terbatas pada produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga mencakup pengalaman pelanggan, layanan, dan hubungan jangka panjang yang dibangun antara perusahaan dan konsumen. Keunggulan kompetitif, di sisi lain, adalah kemampuan perusahaan untuk menonjol di tengah persaingan dengan menawarkan sesuatu yang unik dan sulit ditiru oleh pesaing.
Namun, tujuan strategi pemasaran tidak selalu sama untuk setiap bisnis. Tujuan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis, karakteristik pasar target, serta tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan. Misalnya, bisnis rintisan (startup) mungkin lebih fokus pada peningkatan kesadaran merek, sementara perusahaan yang sudah mapan mungkin lebih mengutamakan peningkatan loyalitas pelanggan atau ekspansi ke pasar baru. Berikut adalah beberapa tujuan umum yang sering menjadi fokus dalam strategi pemasaran:
1. Peningkatan Penjualan
Salah satu tujuan paling mendasar dari strategi pemasaran adalah meningkatkan penjualan produk atau jasa. Penjualan yang tinggi tidak hanya mencerminkan keberhasilan pemasaran, tetapi juga menjadi indikator bahwa produk atau jasa tersebut diterima dengan baik oleh pasar. Strategi pemasaran yang efektif dapat membantu perusahaan menarik lebih banyak pelanggan, baik melalui promosi yang kreatif, penawaran khusus, atau kampanye iklan yang tepat sasaran. Selain itu, strategi pemasaran juga dapat membantu memperluas pangsa pasar dengan menjangkau segmen pelanggan yang sebelumnya belum tersentuh.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Brand awareness atau kesadaran merek adalah sejauh mana konsumen mengenali dan mengingat merek suatu perusahaan. Tujuan strategi pemasaran dalam hal ini adalah untuk meningkatkan visibilitas merek di kalangan target pasar. Dengan meningkatkan brand awareness, perusahaan dapat membangun citra merek yang positif dan membedakan diri dari kompetitor. Misalnya, melalui kampanye iklan yang konsisten, aktivitas di media sosial, atau kolaborasi dengan influencer, perusahaan dapat menciptakan kesan yang mendalam di benak konsumen.
3. Mengembangkan dan Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan
Strategi pemasaran tidak hanya berfokus pada menarik pelanggan baru, tetapi juga pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Tujuannya adalah membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, memberikan layanan pelanggan yang berkualitas, serta menciptakan pengalaman pelanggan yang positif. Dengan mempertahankan pelanggan yang loyal, perusahaan dapat mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru dan meningkatkan retensi pelanggan dalam jangka panjang.
4. Peningkatan Keuntungan
Tujuan lain dari strategi pemasaran adalah meningkatkan keuntungan perusahaan. Ini tidak hanya dicapai melalui peningkatan penjualan, tetapi juga melalui efisiensi dalam pengelolaan biaya pemasaran. Misalnya, dengan mengoptimalkan bauran pemasaran (marketing mix), perusahaan dapat menentukan harga yang tepat, mengurangi biaya distribusi, dan memilih metode promosi yang paling efektif. Selain itu, strategi pemasaran yang baik juga dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan margin keuntungan, seperti dengan menawarkan produk premium atau layanan bernilai tambah.
5. Penetrasi Pasar Baru
Bagi banyak perusahaan, tujuan strategi pemasaran adalah untuk memasuki pasar baru. Ini bisa berupa ekspansi geografis ke daerah atau negara baru, atau menargetkan segmen pasar yang sebelumnya belum terjamah. Penetrasi pasar baru membutuhkan riset yang mendalam untuk memahami karakteristik pasar, preferensi konsumen, serta tantangan yang mungkin dihadapi. Strategi pemasaran yang tepat dapat membantu perusahaan menyesuaikan produk, harga, dan promosi agar sesuai dengan kebutuhan pasar baru tersebut.
6. Inovasi Produk atau Jasa
Strategi pemasaran juga dapat digunakan untuk mendorong inovasi dalam produk atau jasa yang ditawarkan. Tujuannya adalah mengembangkan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar. Inovasi ini tidak hanya mencakup fitur produk, tetapi juga kemasan, desain, atau bahkan model bisnis. Dengan menawarkan produk yang inovatif, perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
7. Peningkatan Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan adalah salah satu aset terpenting bagi perusahaan. Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dengan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif dan memberikan insentif yang menarik. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan program loyalitas seperti poin reward, diskon khusus, atau akses eksklusif ke produk baru. Pelanggan yang loyal tidak hanya cenderung melakukan pembelian berulang, tetapi juga dapat menjadi brand ambassador yang mempromosikan merek kepada orang lain.
8. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Meskipun sering diabaikan, strategi pemasaran juga dapat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Misalnya, dengan menggunakan data dan analisis pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dalam rantai pasokan, distribusi, atau layanan pelanggan. Efisiensi ini pada akhirnya dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
9. Membangun Reputasi dan Kepercayaan
Reputasi dan kepercayaan adalah elemen penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Strategi pemasaran dapat membantu perusahaan membangun reputasi yang positif melalui transparansi, kualitas produk, dan layanan yang konsisten. Misalnya, dengan memanfaatkan testimoni pelanggan, ulasan positif, atau sertifikasi dari pihak ketiga, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap mereknya.
10. Menghadapi Persaingan
Di tengah persaingan yang ketat, strategi pemasaran bertujuan untuk membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif. Ini bisa dilakukan dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif perusahaan, seperti harga yang lebih kompetitif, kualitas produk yang lebih baik, atau layanan pelanggan yang unggul. Dengan fokus pada keunggulan ini, perusahaan dapat memposisikan diri sebagai pilihan utama di mata konsumen.
Tips Strategi Pemasaran untuk Bisnis
Berikut adalah 10 tips strategi pemasaran yang dapat Anda terapkan untuk bisnis, berdasarkan rekomendasi dari Shopify (2021):
1. Kenali Target Pasar dengan Baik
Langkah pertama dalam merancang strategi pemasaran yang efektif adalah memahami target pasar secara mendalam. Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi siapa pelanggan potensial, termasuk preferensi, kebutuhan, perilaku konsumsi, dan tantangan yang mereka hadapi. Dengan memahami karakteristik target pasar, dapat menyusun pesan pemasaran yang lebih relevan dan menarik perhatian mereka. Misalnya, bila target pasar adalah generasi milenial, kamu mungkin perlu fokus pada platform digital dan konten yang visual serta interaktif.
2. Bangun Brand Identity yang Kuat
Identitas merek (brand identity) adalah wajah bisnis kamu. Ini mencakup logo, warna, font, gaya komunikasi, dan nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada pelanggan. Pastikan identitas merek konsisten di semua platform, mulai dari situs web, media sosial, hingga kemasan produk. Brand identity yang kuat tidak hanya membuat bisnis mudah dikenali, tetapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Contohnya, merek seperti Apple dan Nike memiliki identitas yang sangat kuat sehingga pelanggan langsung mengenali produk mereka.
3. Fokus pada Pemasaran Konten
Pemasaran konten adalah strategi yang efektif untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Buat konten yang bermanfaat, informatif, dan relevan dengan kebutuhan target pasar, bisa berupa artikel blog, video, infografis, podcast, atau bahkan konten edukatif di media sosial. Konten yang berkualitas tidak hanya meningkatkan otoritas merek, tetapi juga membantu dalam meningkatkan peringkat SEO (Search Engine Optimization) situs web. Misalnya, menjual produk kecantikan, buatlah tutorial atau tips perawatan kulit yang menarik bagi audiens.
4. Manfaatkan Kekuatan Media Sosial
Media sosial merupakan alat pemasaran yang sangat powerful, terutama di era digital seperti sekarang. Identifikasi platform media sosial yang paling sering digunakan oleh target pasar, apakah itu Instagram, Facebook, TikTok, atau LinkedIn. Buat konten yang menarik dan interaktif, seperti postingan visual, video pendek, atau polling. Selain itu, manfaatkan fitur iklan berbayar yang tersedia di platform tersebut untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Misalnya, Instagram Ads atau TikTok Ads dapat membantu menargetkan pengguna berdasarkan minat, lokasi, dan demografi.
5. Tawarkan Insentif kepada Pelanggan
Insentif merupakan cara yang efektif untuk mendorong pembelian dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Berikan penawaran khusus seperti diskon, cashback, atau program loyalitas yang menarik. Misalnya, kamu menawarkan diskon 20% untuk pembelian pertama atau memberikan poin reward yang bisa ditukarkan dengan produk gratis. Insentif tidak hanya menarik pelanggan baru, tetapi juga mendorong pelanggan lama untuk kembali berbelanja.
6. Gunakan Email Marketing
Email marketing tetap menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling efektif, terutama untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kirimkan newsletter secara rutin yang berisi informasi terbaru tentang produk, penawaran khusus, atau tips yang bermanfaat. Pastikan pesan yang kamu kirim personal dan relevan dengan minat pelanggan. Misalnya, pelanggan baru saja membeli produk tertentu, kamu bisa mengirimkan email dengan rekomendasi produk pelengkap atau tips penggunaan.
7. Jalin Kemitraan Bisnis
Kolaborasi dengan bisnis lain dapat membuka peluang baru untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Carilah mitra bisnis yang memiliki target pasar serupa tetapi tidak bersaing langsung dengan kamu. Misalnya, bila kamu menjual produk makanan sehat, dapat bermitra dengan gym atau influencer kesehatan. Kolaborasi ini bisa berupa pertukaran promosi, bundling produk, atau bahkan mengadakan acara bersama.
8. Tingkatkan Pengalaman Pelanggan
Pengalaman pelanggan (customer experience) adalah faktor kunci dalam membangun loyalitas dan kepuasan pelanggan. Pastikan setiap interaksi pelanggan dengan bisnis kamu, baik secara online maupun offline, memberikan pengalaman yang positif. Ini termasuk layanan pelanggan yang ramah dan responsif, proses pembelian yang mudah, serta pengiriman yang cepat dan aman. Misalnya, gunakan chatbot untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara instan atau berikan update real-time tentang status pengiriman.
9. Manfaatkan Testimoni dan Ulasan Pelanggan
Testimoni dan ulasan pelanggan adalah bukti sosial (social proof) yang sangat berpengaruh dalam membangun kepercayaan calon pelanggan. Tampilkan testimoni positif dari pelanggan di situs web, media sosial, atau materi pemasaran. Bila memungkinkan, mintalah pelanggan untuk memberikan ulasan di platform seperti Google My Business, Yelp, atau marketplace tempat kamu berjualan. Ulasan yang positif tidak hanya meningkatkan kredibilitas merek, tetapi juga membantu dalam meningkatkan konversi penjualan.
10. Evaluasi dan Perbaiki Strategi
Strategi pemasaran bukanlah sesuatu yang statis; ia perlu terus dievaluasi dan disesuaikan berdasarkan hasil yang dicapai. Gunakan alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Insights, atau platform CRM untuk memantau kinerja kampanye pemasaran. Identifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika iklan kamu tidak menghasilkan konversi yang diharapkan, coba ubah pesan atau target audiensnya. Evaluasi rutin akan membantu mengoptimalkan strategi pemasaran dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif.
Elemen Penting dalam Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang sukses tidak hanya bergantung pada satu aspek, tetapi pada kombinasi dari beberapa elemen kunci yang saling mendukung. Setiap elemen ini memainkan peran penting dalam memastikan bahwa upaya pemasaran Anda efektif, terarah, dan mampu mencapai tujuan bisnis. Berikut penjelasan tentang elemen-elemen penting dalam strategi pemasaran:
1. Produk
Produk merupakan inti dari setiap strategi pemasaran. Tanpa produk yang berkualitas dan relevan, upaya pemasaran lainnya tidak akan berarti banyak. Produk yang baik harus memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta memberikan nilai tambah yang membuatnya berbeda dari pesaing. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan produk adalah:
- Pastikan produk kamu memiliki kualitas yang konsisten dan memenuhi standar yang diharapkan oleh pelanggan.
- Produk harus sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan target audiens. Misalnya, kamu menjual produk teknologi, pastikan produk tersebut memiliki fitur terkini yang dibutuhkan oleh konsumen.
- Ciptakan keunikan pada produk, baik dari segi desain, fitur, atau manfaat yang ditawarkan. Ini akan membantu produk menonjol di tengah persaingan.
Contohnya, Apple telah berhasil membangun merek yang kuat dan mengembangkan strategi pemasaran yang inovatif. Mereka fokus pada pengalaman pengguna yang luar biasa, desain produk yang menarik, dan komunikasi yang cerdas. Melalui kampanye iklan kreatif dan promosi produk yang terarah, Apple berhasil menciptakan antusiasme dan loyalitas pelanggan yang tinggi.
2. Pesan Produk
Pesan produk adalah cara Anda mengomunikasikan nilai dan manfaat produk kepada pelanggan, pesan yang kuat dan relevan dapat menarik perhatian audiens, membangun emosional connection, dan mendorong keputusan pembelian. Beberapa tips untuk membuat pesan produk yang efektif adalah:
- Pesan harus mudah dipahami dan langsung menyampaikan manfaat utama produk.
- Sesuaikan pesan dengan kebutuhan, keinginan, dan bahasa yang digunakan oleh target pasar.
- Gunakan storytelling atau narasi yang dapat membangkitkan emosi positif, seperti kebahagiaan, kepercayaan, atau rasa ingin memiliki.
Contoh, Nike dengan tagline “Just Do It” tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga menyampaikan pesan tentang motivasi, keberanian, dan pencapaian.
3. Pelanggan
Memahami pelanggan adalah kunci dari strategi pemasaran yang sukses. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang siapa pelanggan kamu, upaya pemasaran bisa menjadi tidak terarah dan kurang efektif. Beberapa langkah untuk memahami pelanggan:
- Bagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan demografi, geografi, perilaku, atau psikografis.
- Identifikasi kebutuhan, tantangan, dan keinginan pelanggan. Misalnya, apakah mereka mencari produk yang hemat biaya, ramah lingkungan, atau inovatif?
- Buat profil pelanggan ideal (buyer persona) yang mencakup informasi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, minat, dan kebiasaan belanja.
Contoh, Starbucks memahami bahwa pelanggan mereka tidak hanya mencari kopi, tetapi juga pengalaman nyaman dan tempat untuk bersosialisasi. Oleh karena itu, mereka menciptakan suasana kafe yang hangat dan ramah.
4. Promosi
Promosi adalah elemen yang bertugas untuk menyampaikan pesan produk kepada pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian, promosi yang efektif harus kreatif, terarah, dan mampu menjangkau audiens yang tepat. Beberapa metode promosi yang bisa digunakan adalah:
- Gunakan platform seperti Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
- Buat konten yang bermanfaat dan menarik, seperti blog, video, atau infografis, untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
- Ikut serta dalam pameran, konferensi, atau acara komunitas untuk meningkatkan visibilitas merek.
- awarkan promo menarik seperti diskon, bundling, atau cashback untuk mendorong pembelian.
Contoh, Coca-Cola sering menggunakan kampanye iklan kreatif, seperti “Share a Coke”, yang mempersonalisasi botol minuman dengan nama-nama populer. Ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga menciptakan buzz di media sosial.
5. Tim Marketing
Tim marketing adalah ujung tombak dari setiap strategi pemasaran. Tanpa tim yang kompeten dan kreatif, ide-ide brilian tidak akan bisa diwujudkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun tim marketing yang efektif:
- Tim marketing yang baik terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang beragam, seperti copywriting, desain grafis, analisis data, dan manajemen media sosial.
- Tim harus mampu berpikir out-of-the-box dan menciptakan kampanye yang menarik perhatian.
- Pastikan tim dapat bekerja sama dengan baik, baik secara internal maupun dengan departemen lain seperti penjualan atau produksi.
- Berikan tim akses ke alat dan teknologi yang dibutuhkan, seperti software analitik, alat desain, atau platform manajemen proyek.
Contoh, Tim marketing Apple dikenal karena kemampuannya dalam menciptakan kampanye iklan yang ikonik, seperti “Think Different”, yang tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga membangun citra merek yang kuat.
6. Distribusi (Place)
Distribusi adalah elemen yang sering diabaikan, tetapi sangat penting dalam strategi pemasaran. Ini mencakup bagaimana produk ampai ke tangan pelanggan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi:
- Pilih saluran distribusi yang tepat, apakah itu melalui toko fisik, e-commerce, atau marketplace online.
- Pastikan produk tersedia di tempat dan waktu yang tepat. Misalnya, kamu menjual produk musiman, pastikan stok mencukupi selama periode tersebut.
- Buat proses pembelian semudah dan senyaman mungkin bagi pelanggan, baik secara online maupun offline.
Contoh, Amazon berhasil menciptakan sistem distribusi yang efisien dengan layanan pengiriman cepat dan proses pembelian yang mudah, yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif mereka.
7. Harga (Price)
Harga adalah elemen yang langsung memengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk kamu, harga yang tepat harus mencerminkan nilai produk, sambil tetap kompetitif di pasar. Beberapa strategi penetapan harga yang bisa digunakan:
- Tentukan harga berdasarkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan, bukan hanya biaya produksi.
- Gunakan diskon atau penawaran khusus untuk menarik pelanggan baru atau meningkatkan penjualan selama periode tertentu.
- Bila produk memiliki keunggulan unik, pertimbangkan untuk menetapkan harga premium yang mencerminkan kualitas dan eksklusivitas.
Contoh, Rolex menggunakan strategi premium pricing untuk memposisikan dirinya sebagai merek jam mewah yang eksklusif dan bernilai tinggi.
Semoga informasi 10 tips strategi pemasaran ini bermanfaat ya, selamat mencoba.
Baca juga:
- Ini 10 Kiat Sukses Berwirausaha
- 10 Bisnis untuk Pelajar SMA, Peluang di Usia Muda
- 17 Usaha Rumahan Modal Kecil yang Bisa Kamu Coba
- 6 Usaha Modal 5 Juta Merupakan Peluang untuk Pemula
- Jasa Titip Adalah: Cara Berbisnis dan Tantangannya
Referensi
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson.
- Shopify. (2021). 10 Marketing Strategies to Grow Your Business. Diakses dari https://www.shopify.com/blog/marketing-strategies