Strategi Ampuh 11 Cara Meningkatkan Brand Awareness

Cara Meningkatkan Brand Awareness

Cara meningkatkan Brand Awareness merupakan salah satu fondasi terpenting dalam membangun bisnis yang sukses. Tanpa kesadaran merek yang kuat, sehebat apa pun produk atau layanan, sulit untuk menarik perhatian calon pelanggan.

Di era digital seperti sekarang, persaingan bisnis semakin ketat. Setiap hari, ribuan merek baru bermunculan, baik di pasar offline maupun online. Bila bisnis tidak memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan brand awareness, bisa-bisa tenggelam dalam hiruk-pikuk persaingan.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan brand awareness secara efektif? Apa saja strategi yang bisa diterapkan, terutama di dunia digital?

Apa Itu Brand Awareness dan Mengapa Penting?

Brand awareness atau kesadaran merek merujuk pada sejauh mana konsumen mampu mengenali dan mengingat suatu merek ketika mereka mendengar atau melihat namanya dalam konteks tertentu. Kesadaran ini mencakup kemampuan konsumen untuk langsung mengasosiasikan nama produk dengan elemen-elemen visual seperti logo, warna khas, ataupun nilai-nilai yang ditawarkan oleh merek tersebut. Misalnya, ketika seseorang mendengar istilah “kopi instan”, merek-merek seperti Kopiko atau Nescafé kerap kali langsung terlintas dalam benak mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa kedua merek tersebut memiliki tingkat brand awareness yang tinggi karena telah berhasil melekat di pikiran konsumen (Keller, 2013).

Pentingnya brand awareness tidak bisa diremehkan dalam dunia bisnis. Salah satu alasan utamanya adalah kemampuannya dalam membangun kepercayaan konsumen. Merek yang telah dikenal luas cenderung lebih dipercaya oleh masyarakat dibanding merek yang asing. Keakraban yang terbangun melalui paparan berulang terhadap nama dan citra merek membuat konsumen merasa lebih nyaman dan yakin untuk memilih produk tersebut (Kotler & Keller, 2016).

Selain itu, brand awareness juga berfungsi sebagai alat diferensiasi di pasar yang kompetitif. Merek yang telah tertanam kuat dalam benak konsumen akan lebih mudah dibedakan dari pesaingnya. Ini menciptakan keunggulan strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasarnya.

Di sisi lain, kesadaran merek yang tinggi turut memperluas jangkauan pasar melalui efek rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth marketing). Konsumen yang sudah mengenal dan memiliki pengalaman positif terhadap suatu merek lebih cenderung untuk membagikannya kepada orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Efek jaringan ini secara tidak langsung memperluas jangkauan merek tanpa memerlukan investasi iklan tambahan yang besar (Aaker, 1991).

Lebih jauh lagi, brand awareness memiliki peran penting dalam meningkatkan konversi penjualan. Ketika calon pelanggan sudah akrab dengan suatu merek, mereka cenderung mengambil keputusan pembelian dengan lebih cepat dan yakin. Familiaritas ini mengurangi rasa ragu atau ketidakpastian, sehingga memperpendek proses pengambilan keputusan dan mendorong peningkatan penjualan (Rossiter & Percy, 1997).

Cara Meningkatkan Brand Awareness

Nah, sekarang kita masuk ke bagian terpenting: Bagaimana cara meningkatkan brand awareness?

1. Tentukan Brand Identity dengan Jelas

Langkah pertama dengan merancang identitas merek (brand identity) secara jelas dan terpadu. Identitas merek mencakup berbagai elemen seperti nama yang mudah diingat, logo yang khas dan representatif, pilihan warna dan tipografi yang konsisten di berbagai platform, serta suara merek (brand voice) yang sesuai dengan karakter target audiens, apakah itu formal, santai, atau humoris.

Selain itu, nilai dan misi yang diusung merek menjadi fondasi penting yang membedakannya dari kompetitor. Sebagai contoh, Apple dikenal memiliki identitas merek yang kuat dan mudah dikenali: logonya berupa apel tergigit yang sederhana namun ikonik, dengan dominasi warna putih dan hitam yang mencerminkan kesan minimalis, dan suara merek yang mengedepankan inovasi dan kualitas premium.

2. Manfaatkan Media Sosial Secara Maksimal

Di era digital saat ini, media sosial merupakan salah satu alat terkuat untuk membangun kesadaran merek secara luas. Platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter/X, hingga LinkedIn menawarkan beragam cara untuk menyampaikan pesan merek secara visual, interaktif, dan menjangkau segmen audiens yang berbeda. Instagram sangat efektif untuk visual branding melalui foto dan video pendek, TikTok menjadi medium utama untuk konten viral yang dapat menjangkau generasi muda, Facebook tetap relevan untuk kelompok usia 25 hingga 45 tahun, sedangkan LinkedIn cocok untuk merek yang bergerak di ranah B2B.

Strategi yang optimal mencakup konsistensi dalam memposting, penggunaan tagar yang relevan untuk meningkatkan jangkauan, serta keterlibatan aktif dengan audiens melalui interaksi langsung. Brand lokal seperti Somethinc, misalnya, berhasil membangun brand awareness yang kuat dengan pendekatan edukatif dan konten yang engaging di platform Instagram dan TikTok.

3. Buat Konten yang Menarik dan Bernilai

Selanjutnya, konten yang menarik dan memiliki nilai adalah kunci utama. Dalam prinsip pemasaran digital modern, “konten adalah raja” atau content is king. Namun, bukan sembarang konten yang akan berhasil; konten tersebut harus bersifat informatif, menghibur, atau inspiratif agar mampu menarik perhatian dan meningkatkan engagement. Konten edukatif seperti panduan penggunaan produk, konten hiburan seperti video lucu atau tren viral, hingga storytelling yang menggambarkan kisah di balik merek, semuanya dapat memperkuat koneksi emosional dengan audiens. Bahkan konten yang dibuat oleh pengguna (user-generated content/UGC), seperti ulasan atau testimoni pelanggan, dapat menambah keaslian dan kredibilitas merek di mata calon konsumen.

4. Gunakan Influencer Marketing

Selain itu, kolaborasi dengan influencer menjadi strategi penting dalam mempercepat penyebaran brand awareness. Influencer memiliki basis audiens yang loyal, dan ketika mereka merekomendasikan suatu produk, pengikut mereka lebih cenderung mempercayai dan mencoba produk tersebut. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kesesuaian antara produk dan profil influencer, tingkat keterlibatan audiens mereka, serta keaslian dari endorsement yang diberikan. Sebagai contoh, merek seperti Scarlett Whitening sukses menjalin kerja sama dengan berbagai selebgram dan YouTuber, yang berdampak signifikan pada peningkatan eksposur merek di berbagai lapisan audiens.

5. Investasi di Iklan Berbayar (Ads)

Untuk hasil yang lebih cepat, iklan berbayar di platform seperti Google Ads, Facebook Ads, dan Instagram Ads bisa menjadi solusi efektif. Keunggulan dari iklan digital ini adalah kemampuannya dalam melakukan targeting secara spesifik berdasarkan usia, lokasi geografis, minat, hingga perilaku pengguna. Iklan ini juga memungkinkan pengukuran yang lebih presisi melalui berbagai metrik seperti return on investment (ROI) dan conversion rate. Iklan yang efektif biasanya didukung oleh visual menarik (terutama video), naskah promosi yang persuasif, serta pengujian A/B untuk menentukan versi iklan yang paling efektif.

6. Bangun Komunitas & Engagement

Membangun komunitas juga memainkan peran penting dalam meningkatkan brand awareness. Keterlibatan emosional dengan audiens akan tercipta ketika merek menunjukkan kepedulian dan interaksi yang nyata dengan konsumennya. Hal ini bisa dilakukan melalui balasan komentar, direct message (DM), polling di Instagram Stories, hingga penyelenggaraan giveaway atau kontes. Merek seperti Teh Pucuk telah berhasil memanfaatkan konten interaktif dan komunikasi dua arah untuk membangun loyalitas komunitas penggemarnya di media sosial.

7. Manfaatkan Tren Terkini

Mengikuti tren yang sedang berlangsung juga dapat membantu merek tetap relevan dan menarik. Tren viral seperti lagu populer di TikTok, challenge yang sedang booming, atau meme yang relatable bisa menjadi alat yang ampuh dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Namun, penting untuk memastikan bahwa tren yang diadopsi tetap sesuai dengan karakter dan nilai inti merek agar tidak menimbulkan kesan inkonsisten atau oportunistik.

8. Sponsori Event atau Acara

Partisipasi dalam acara atau sponsorship juga merupakan strategi jitu untuk meningkatkan eksposur merek. Baik acara offline seperti konser atau festival, maupun acara online seperti webinar dan workshop, dapat menjadi kesempatan untuk menampilkan identitas merek di hadapan audiens yang lebih luas. Contohnya, Kratingdaeng sebagai merek minuman energi kerap menjadi sponsor dalam berbagai acara olahraga ekstrem, yang sejalan dengan positioning merek mereka sebagai penyemangat dan peningkat stamina.

9. Kolaborasi dengan Brand Lain

Selain itu, kolaborasi dengan brand lain melalui strategi co-branding atau promosi silang (cross-promotion) juga dapat memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi seperti McDonald’s dengan BTS yang melahirkan BTS Meal merupakan contoh keberhasilan strategi ini dalam memanfaatkan basis penggemar untuk meningkatkan brand visibility kedua belah pihak.

10. Optimasi SEO untuk Brand Visibility

Strategi berikutnya adalah mengoptimalkan SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas merek di mesin pencari seperti Google. Dengan membuat blog berisi konten berkualitas, menggunakan kata kunci yang relevan dengan merek, serta mendapatkan tautan balik (backlink) dari situs terpercaya, perusahaan dapat memastikan bahwa merek mereka mudah ditemukan oleh konsumen yang sedang melakukan pencarian informasi.

11. Ciptakan Viral Marketing

Terakhir, viral marketing merupakan pendekatan yang sangat efektif dalam meningkatkan brand awareness secara cepat dan efisien. Konten yang memiliki potensi viral biasanya bersifat emosional, unik, dan mudah dibagikan. Kampanye seperti “Aqua 1.000 Langkah” menjadi viral karena isinya yang relatable dan mampu menggugah perasaan masyarakat secara luas.

Penutup

Meningkatkan brand awareness bukan proses instan, tapi dengan strategi yang tepat, bisnis kamu bisa semakin dikenal dan dipercaya. Mulai dari memperkuat identitas brand, memaksimalkan media sosial, membuat konten menarik, hingga memanfaatkan influencer dan iklan berbayar, semuanya bisa dilakukan secara bertahap.

Yang terpenting selalu konsisten dan selalu evaluasi hasil. Bila satu strategi tidak bekerja, coba pendekatan lain sampai menemukan yang paling efektif untuk bisnis mu. Sekarang, saatnya mengambil tindakan! Pilih strategi yang paling sesuai, dan mulai bangun brand awareness bisnis di hari juga. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Referensi

  1. Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2022). Digital marketing (8th ed.). Pearson.
  2. Keller, K. L. (2013). Strategic brand management: Building, measuring, and managing brand equity (4th ed.). Prentice Hall.
  3. Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Pearson.
  4. Li, F., & Larimo, J. (2021). Social media marketing in the digital age: The role of influencers in brand awareness. Journal of Business Research, 134, 1-12. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2021.05.011
  5. Muntinga, D. G., Moorman, M., & Smit, E. G. (2011). Introducing COBRAs: Exploring motivations for brand-related social media use. International Journal of Advertising, 30(1), 13-46. https://doi.org/10.2501/IJA-30-1-013-046
  6. Pulizzi, J. (2014). Epic content marketing: How to tell a different story, break through the clutter, and win more customers by marketing less. McGraw-Hill Education.
  7. Smith, P. R., & Zook, Z. (2020). Marketing communications: Integrating offline and online with social media (7th ed.). Kogan Page.
  8. Tuten, T. L., & Solomon, M. R. (2022). Social media marketing (4th ed.). SAGE Publications.
  9. Vernuccio, M. (2014). Communicating corporate brands through social media: An exploratory study. Journal of Business Communication, 51(3), 211-233. https://doi.org/10.1177/0021943614539088
Scroll to Top