Cara memulai usaha sampingan sambil tetap bekerja sebagai karyawan merupakan impian banyak orang. Selain menambah penghasilan, memiliki bisnis sendiri juga memberikan kebebasan finansial dan kepuasan pribadi. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana mengatur waktu dan energi agar pekerjaan utama tidak terganggu.Â
Cara Memulai Usaha Sampingan bagi Karyawan
Berikut ini  langkah-langkah praktis untuk memulai usaha sampingan bagi karyawan, disertai dengan tips dan strategi yang bisa langsung diaplikasikan.
1. Kenali Potensi Diri dan Pilih Ide Bisnis yang Tepat
Sebelum memulai usaha sampingan, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenali potensi diri. Apa yang menjadi passion atau keahlianmu? Apakah kamu memiliki hobi yang bisa dikembangkan menjadi bisnis? Menurut Hisrich, Peters, dan Shepherd (2017), seorang wirausaha yang sukses biasanya memulai bisnis berdasarkan minat dan keahlian yang dimiliki. Dengan begitu, kamu akan lebih termotivasi untuk menjalankan bisnis tersebut.
Selain itu, pilihlah ide bisnis yang sesuai dengan waktu dan sumber daya yang kamu miliki. Misalnya, jika kamu memiliki keterampilan desain grafis, kamu bisa membuka jasa desain online. Atau, jika kamu suka memasak, bisnis katering rumahan bisa menjadi pilihan. Penting untuk memilih bisnis yang tidak memakan banyak waktu, terutama karena kamu masih memiliki tanggung jawab sebagai karyawan.
2. Pastikan Bisnis Sampingan Tidak Bertentangan dengan Kebijakan Perusahaan
Sebagai karyawan, kamu harus memastikan bahwa bisnis sampingan yang kamu jalankan tidak melanggar kebijakan perusahaan. Menurut kontrak kerja yang umumnya ditandatangani oleh karyawan, ada beberapa klausul yang perlu diperhatikan, seperti klausul non-competition dan non-disclosure (Smith, 2020). Klausul non-competition melarang karyawan untuk memiliki bisnis yang bersaing dengan perusahaan tempat mereka bekerja, sementara klausul non-disclosure melarang karyawan untuk membocorkan informasi rahasia perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis sampingan, baca kembali kontrak kerja kamu. Bila ada ketentuan yang melarang kamu memiliki bisnis sampingan, pertimbangkan untuk memilih jenis bisnis yang tidak bertentangan dengan aturan tersebut. Misalnya, jika kamu bekerja di perusahaan teknologi, hindari membuka bisnis yang berkaitan dengan teknologi serupa.
3. Buat Rencana Bisnis yang Jelas dan Terstruktur
Rencana bisnis adalah fondasi dari setiap usaha yang sukses. Tanpa rencana yang jelas, bisnis kamu bisa kehilangan arah dan sulit berkembang. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), Business Model Canvas merupakan salah satu alat yang efektif untuk merencanakan bisnis. Framework ini membantu kamu memetakan elemen-elemen penting dalam bisnis, seperti nilai proposisi, segmen pelanggan, saluran distribusi, dan sumber pendapatan.
Selain itu, buatlah rencana keuangan yang realistis. Hitung berapa modal yang dibutuhkan, berapa target pendapatan, dan bagaimana cara mengelola pengeluaran. Dengan memiliki rencana yang terstruktur, kamu bisa lebih fokus dan terorganisir dalam menjalankan bisnis sampingan.
4. Manfaatkan Waktu Luang dengan Efisien
Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis sampingan adalah membagi waktu antara pekerjaan utama dan bisnis. Namun, Penelitian yang dilakukan oleh Atlassian (2019), rata-rata karyawan hanya menggunakan 60% waktu mereka secara produktif di tempat kerja. Artinya, masih ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis sampingan.
Cara terbaik untuk memanfaatkan waktu luang adalah dengan membuat jadwal harian yang terstruktur. Misalnya, kamu bisa menggunakan waktu istirahat siang untuk mengurus bisnis, atau malam hari setelah pulang kerja. Selain itu, manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Gunakan aplikasi manajemen waktu seperti Trello atau Asana untuk mengatur tugas-tugas bisnis kamu.
5. Mulailah dengan Modal Kecil dan Fokus pada MVP
Tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk memulai bisnis sampingan. Menurut Eric Ries (2011), konsep Minimum Viable Product (MVP) merupakan cara terbaik untuk menguji ide bisnis dengan modal terbatas. MVP adalah versi sederhana dari produk atau layanan yang kamu tawarkan, yang dirancang untuk mendapatkan feedback dari pelanggan.
Contohnya, jika kamu ingin membuka bisnis katering, mulailah dengan menawarkan menu terbatas kepada teman-teman atau keluarga. Dari feedback yang kamu dapatkan, kamu bisa memperbaiki dan mengembangkan bisnis tersebut. Dengan cara ini, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak modal di awal, tetapi tetap bisa menguji potensi pasar.
6. Cari Mitra atau Mentor yang Mendukung
Memulai bisnis sendirian bisa terasa berat, terutama jika kamu masih pemula. Oleh karena itu, carilah mitra atau mentor yang bisa mendukung kamu dalam menjalankan bisnis. Mitra bisnis bisa membantu kamu membagi tugas dan tanggung jawab, sementara mentor bisa memberikan saran dan panduan berdasarkan pengalaman mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review (2018), memiliki mentor dapat meningkatkan peluang kesuksesan bisnis hingga 50%. Carilah mentor yang sudah berpengalaman di bidang yang sama dengan bisnis kamu. Kamu bisa menemukan mentor melalui acara networking, komunitas bisnis, atau platform online seperti LinkedIn.
7. Manfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran
Di era digital seperti sekarang, media sosial adalah alat pemasaran yang sangat efektif dan hemat biaya. Data dari We Are Social (2023), lebih dari 60% penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial. Artinya, kamu bisa menjangkau banyak calon pelanggan melalui platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok.
Gunakan media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan kamu. Buat konten yang menarik dan relevan dengan target pasar kamu. Selain itu, manfaatkan fitur iklan berbayar untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis sampingan kamu bisa cepat dikenal oleh banyak orang.
8. Evaluasi dan Tingkatkan Bisnis Secara Berkala
Setelah bisnis sampingan kamu berjalan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala. Apakah bisnis kamu sudah mencapai target? Apa saja kendala yang dihadapi? Bagaimana respon pelanggan terhadap produk atau layanan kamu? Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan bisnis kamu, serta mengambil langkah perbaikan yang diperlukan.
Pendapat Kotler dan Keller (2016), evaluasi bisnis adalah proses penting untuk memastikan bahwa bisnis tetap relevan dan kompetitif di pasar. Lakukan evaluasi setidaknya setiap tiga bulan sekali, dan buat rencana pengembangan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
9. Jaga Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Bisnis
Terakhir, jangan lupa untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan utama dan bisnis sampingan. Jangan sampai bisnis sampingan mengganggu kinerja kamu di tempat kerja, atau sebaliknya. Tetap prioritaskan pekerjaan utama kamu, karena itu adalah sumber penghasilan tetap kamu saat ini.
Selain itu, jaga kesehatan fisik dan mental kamu. Menjalankan bisnis sampingan sambil bekerja full-time bisa melelahkan, jadi pastikan kamu memiliki waktu untuk beristirahat dan bersantai. Dengan menjaga keseimbangan, kamu bisa tetap produktif dan sukses di kedua bidang.
Memulai usaha sampingan sambil tetap bekerja sebagai karyawan memang tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Dengan perencanaan yang matang, manajemen waktu yang baik, dan semangat pantang menyerah, kamu dapat membangun bisnis yang sukses tanpa mengorbankan pekerjaan utama. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang di ambil hari ini akan membawa kamu lebih dekat ke impian.
Baca juga:
- Pengertian, Tahapan, dan 6 Tujuan Pengujian Produk
- Awali Kesuksesan di Usia Muda dengan Bisnis Pelajar Modal 10k
- 16 Ide Jualan Anak SD dengan Modal Terjangkau
- 14 Idea Bisnis untuk Mahasiswa
- Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Manajemen Produksi
Referensi
- Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Shepherd, D. A. (2017). Entrepreneurship. McGraw-Hill Education.
- Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. John Wiley & Sons.
- Ries, E. (2011). The Lean Startup: How Today’s Entrepreneurs Use Continuous Innovation to Create Radically Successful Businesses. Crown Business.
- Smith, J. (2020). Employment Contracts and Non-Compete Clauses: A Legal Perspective. Journal of Business Law, 45(3), 123-135.
- We Are Social. (2023). Digital 2023: Indonesia.
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson.
- Harvard Business Review. (2018). The Value of Mentorship in Entrepreneurship.
- Atlassian. (2019). The State of Workplace Productivity.