Cara Memulai Usaha Olshop – Memiliki usaha sendiri menjadi impian banyak orang. Salah satu bisnis yang sedang naik daun adalah online shop atau olshop. Dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang semakin luas, memulai bisnis online shop menjadi pilihan yang cerdas, apalagi jika kita bisa memulainya tanpa modal besar. Menurut data yang dilansir dari Jawapos, pada tahun 2023, volume transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 3,71 miliar kali, meningkat dari 3,49 miliar kali pada tahun 2022, dengan nilai transaksi mencapai Rp453,75 triliun (Jawapos.com, 2023). Angka ini menunjukkan bahwa peluang di dunia olshop sangat menjanjikan.
Namun, memulai usaha olshop tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan strategi, kesabaran, dan ketekunan untuk bisa sukses di bidang ini.
Cara Memulai Usaha Olshop
Berikut ini perlu kamu lakukan untuk memulai usaha olshop, mulai dari riset pasar hingga strategi pemasaran yang efektif. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Cari Tahu Kebutuhan Pasar
Pertama kali yang harus dilakukan sebelum memulai usaha olshop adalah memahami kebutuhan pasar. Tanpa mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen, kamu akan kesulitan menentukan produk apa yang akan dijual. Misalnya, bila kamu melihat tren fashion hijab sedang naik daun, kamu dapat mempertimbangkan untuk menjual produk-produk hijab.
Untuk melakukan riset pasar, dapat memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok. Kedua platform ini sering menjadi tempat di mana tren baru bermunculan. Dengan mengamati konten-konten yang viral, kamu mendapatkan gambaran tentang produk apa yang sedang diminati oleh masyarakat. Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan grup-grup komunitas di Facebook atau forum online untuk melihat diskusi tentang produk-produk tertentu.
Riset pasar adalah langkah penting dalam mengidentifikasi peluang bisnis. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, Anda bisa menawarkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar (Kotler dan Keller, 2016).
2. Pilih Produk yang Sesuai dengan Minat dan Keahlian
Setelah mengetahui kebutuhan pasar, langkah selanjutnya adalah memilih produk yang akan dijual. Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan minat dan keahlian kamu. Misalnya, jika kamu hobi memasak, dapat menjual bahan makanan siap masak atau bumbu dapur homemade. Dengan menjual produk yang di kuasai, kamu akan lebih mudah dalam melakukan pemasaran dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Selain itu, memilih produk yang sesuai dengan minat juga akan membuat kamu lebih bersemangat dalam menjalankan bisnis. Seperti yang dikatakan oleh Hisrich dan Peters (2002), passion atau minat yang kuat terhadap suatu bidang akan menjadi pendorong utama dalam mencapai kesuksesan bisnis.
3. Lakukan Riset Pasar Secara Mendalam
Riset pasar tidak hanya sekadar mengetahui tren yang sedang populer, tetapi juga melibatkan analisis mendalam terhadap produk-produk sejenis yang sudah ada di pasaran. Dengan memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada untuk melihat ulasan produk dari kompetitor. Misalnya, jika kamu ingin menjual skincare, bisa melihat produk apa yang paling laris dan bagaimana ulasan pembeli terhadap produk tersebut.
Dari data ini, kamu menentukan keunggulan produk yang akan ditawarkan. Apakah kamu akan menawarkan harga yang lebih murah, kualitas yang lebih baik, atau layanan yang lebih ramah kepada pelanggan? Semua ini bisa menjadi nilai tambah yang membuat produk kamu lebih menarik dibandingkan dengan produk sejenis.
Keunggulan kompetitif adalah kunci untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Dengan melakukan riset pasar secara mendalam, Anda bisa menemukan celah untuk menciptakan keunggulan tersebut (Porter, 1985).
4. Tentukan Target Konsumen
Setelah menentukan produk yang akan dijual, langkah selanjutnya adalah menentukan target konsumen. Siapa yang akan menjadi pembeli produk? Misalnya, Seandainya kamu menjual pakaian anak-anak, target konsumen kamu dapat jadi adalah para ibu muda yang aktif di media sosial. Dengan mengetahui target konsumen, akan lebih fokus dalam melakukan pemasaran.
Kamu menggunakan platform seperti Instagram dan Facebook untuk menjangkau target konsumen. Kedua platform ini memiliki fitur iklan yang memungkinkan untuk menargetkan audiens berdasarkan usia, lokasi, dan minat. Dengan demikian, promosi akan lebih efektif dan tepat sasaran.
Segmentasi pasar adalah langkah penting dalam strategi pemasaran. Dengan menentukan target konsumen yang spesifik, Anda bisa mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran (Armstrong dan Kotler, 2017).
5. Lakukan Riset Kompetitor
Selain riset pasar, juga perlu melakukan riset terhadap kompetitor. Siapa saja yang menjual produk serupa dengan kamu? Bagaimana cara mereka memasarkan produknya? Apa keunggulan yang mereka tawarkan? Dengan mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, kamu bisa menentukan strategi yang tepat untuk bersaing.
Misalnya, jika kompetitor kamu banyak menggunakan promosi diskon, kamu dapat menawarkan bonus produk untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Atau, jika kompetitor fokus pada harga murah, kamu menawarkan kualitas yang lebih baik dengan harga yang sedikit lebih tinggi.
Menurut Barney (1991), analisis kompetitif adalah langkah penting dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan memahami strategi kompetitor, kamu menemukan cara untuk memenangkan persaingan.
6. Pilih Model Bisnis yang Tepat
Bila kamu belum memiliki modal besar untuk membeli stok barang, bisa mempertimbangkan model bisnis dropshipping atau reselling. Dalam model dropshipping, kamu tidak perlu menyimpan stok barang. Kamu hanya perlu bekerjasama dengan supplier yang akan mengirimkan produk langsung kepada pelanggan setelah ada pesanan. Dengan demikian, bisa fokus pada pemasaran tanpa harus pusing memikirkan penyimpanan barang.
Model bisnis ini sangat cocok untuk pemula yang ingin memulai usaha olshop tanpa modal besar. Namun, kamu perlu memilih supplier yang terpercaya untuk memastikan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman.
Dropshipping adalah salah satu model bisnis yang paling populer dalam e-commerce karena minim risiko dan modal. Dengan model ini, Anda bisa memulai bisnis dengan biaya yang relatif rendah (Chaffey, 2019).
7. Lakukan Promosi yang Efektif
Promosi merupakan kunci sukses dalam memulai usaha olshop. Tanpa promosi yang efektif, produk kamu tidak akan dikenal oleh calon pembeli. Kamu bisa memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk melakukan promosi. Misalnya, kamu menggunakan fitur Instagram Stories untuk membuat flash sale atau membuat video singkat yang menarik di TikTok.
Selain itu, juga perlu memperhatikan copywriting dan visual yang digunakan dalam promosi. Gunakan kata-kata yang menarik dan visual yang eye-catching untuk meningkatkan minat calon pembeli. Menurut Ogilvy (1985), copywriting yang baik adalah kunci untuk menarik perhatian dan mempengaruhi keputusan pembelian.
8. Pertahankan Pelanggan Setia
Setelah berhasil menarik pelanggan, langkah selanjutnya adalah mempertahankan mereka. Pelanggan setia adalah aset berharga bagi bisnis. Kamu bisa memberikan diskon khusus untuk pembelian kedua atau mengirimkan ucapan terima kasih secara personal melalui pesan WhatsApp. Tindakan sederhana seperti ini bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan ingin kembali berbelanja.
Mempertahankan pelanggan setia lebih menguntungkan daripada mencari pelanggan baru. Dengan memberikan layanan yang memuaskan, kamu membangun loyalitas pelanggan yang akan mendukung pertumbuhan bisnis (Reichheld dan Sasser, 1990).
9. Lakukan Evaluasi Rutin
Langkah terakhir dalam memulai usaha olshop adalah melakukan evaluasi rutin. Setiap akhir bulan, kamu mengevaluasi performa penjualan, melihat produk mana yang paling laris dan mana yang kurang diminati. Dari evaluasi ini, kamu menentukan strategi yang lebih efektif untuk bulan berikutnya.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), evaluasi rutin merupakan kunci untuk menjaga kualitas dan kinerja bisnis. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat.
Mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menjangkau pasar yang luas dan meningkatkan peluang kesuksesan olshop kamu. Jangan takut untuk mencoba dan terus belajar dari pengalaman. Selamat berwirausaha dan semoga informasi Cara Memulai Usaha Olshop bermanfaat.
Baca juga:
- Cara Memulai Online Shop Baju dari Nol hingga Sukses
- Awali Kesuksesan di Usia Muda dengan Bisnis Pelajar Modal 10k
- Pengertian, Tahapan, dan 6 Tujuan Pengujian Produk
- Ini 6 Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta
- 20 Ide Bisnis Bulan Ramadan 2025
Referensi
- Barney, J. B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management, 17(1), 99-120.
- Chaffey, D. (2019). Digital Marketing: Strategy, Implementation and Practice. Pearson UK.
- Hisrich, R. D., & Peters, M. P. (2002). Entrepreneurship. McGraw-Hill.
- Jawapos.com. (2023). Volume Transaksi E-commerce Indonesia Mencapai Rp453,75 Triliun pada 2023.
- Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996). The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action. Harvard Business Press.
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Pearson.
- Ogilvy, D. (1985). Ogilvy on Advertising. Vintage.
- Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press.
- Reichheld, F. F., & Sasser, W. E. (1990). Zero defections: Quality comes to services. Harvard Business Review, 68(5), 105-111.