Kerja digital marketing merupakan segala bentuk pemasaran yang memanfaatkan media digital untuk menjangkau konsumen. Berbeda dengan pemasaran tradisional (seperti iklan koran atau billboard), digital marketing lebih terukur, fleksibel, dan bisa menargetkan audiens dengan lebih presisi.
Beberapa contoh aktivitas digital marketing meliputi:
- Iklan berbayar (Google Ads, Facebook Ads)
- Optimasi mesin pencari (SEO)
- Pemasaran media sosial (Instagram, TikTok, LinkedIn)
- Email marketing
- Content marketing
- Affiliate marketing
- Marketing automation
Lalu, bagaimana cara kerja digital marketing hingga bisa menghasilkan leads, penjualan, atau brand awareness? Mari kita bahas lebih dalam.
Cara Kerja Digital Marketing
Digital marketing bekerja dengan memanfaatkan saluran online untuk menjangkau calon pelanggan, membangun hubungan, dan mendorong mereka melakukan tindakan (seperti pembelian atau registrasi). Berikut ini tahapan dan prinsip utamanya:
1. Menentukan Target Audiens
Proses digital marketing dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang siapa target audiens yang ingin dijangkau. Mengetahui secara spesifik siapa mereka, mulai dari usia, jenis kelamin, lokasi geografis, hingga tingkat pendapatan merupakan fondasi penting dalam menyusun strategi yang tepat sasaran. Selain demografi, perilaku konsumen juga harus dianalisis, seperti kebiasaan belanja, minat khusus, serta masalah atau kebutuhan yang mereka alami. Tak kalah penting adalah mengetahui di mana mereka menghabiskan waktu di dunia digital, apakah lebih aktif di Instagram dan TikTok, atau justru lebih sering menggunakan LinkedIn. Sebagai contoh, jika produk yang dipasarkan adalah kosmetik untuk remaja, maka konten visual yang menarik di TikTok dan Instagram akan lebih relevan. Sebaliknya, Bila produk ditujukan untuk kalangan profesional, LinkedIn dan email marketing menjadi pilihan yang lebih bijak.
2. Memilih Saluran Digital yang Tepat
Setelah audiens ditentukan, langkah berikutnya adalah memilih saluran digital yang paling sesuai untuk menjangkau mereka. Tidak semua platform cocok untuk semua jenis bisnis, sehingga penting memilih dengan cermat berdasarkan tujuan dan karakteristik pasar. Website yang dioptimalkan dengan SEO dapat menjadi pusat informasi sekaligus alat untuk menarik pengunjung secara organik. Media sosial sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan memperluas kesadaran merek. Google Ads atau iklan berbayar di media sosial dapat mendatangkan lalu lintas secara cepat, sementara email marketing membantu mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Bisnis kecil biasanya memulai dengan strategi yang lebih hemat biaya seperti SEO dan media sosial, sementara perusahaan besar bisa memanfaatkan kombinasi iklan berbayar dan otomatisasi pemasaran untuk menjangkau audiens dalam skala luas.
3. Membuat Konten yang Relevan
Inti dari seluruh strategi digital marketing terletak pada konten. Tanpa konten yang menarik dan relevan, semua upaya akan sia-sia. Konten yang baik mampu menarik perhatian, memberikan informasi yang berguna, dan membujuk audiens untuk mengambil tindakan. Ragam konten bisa berupa artikel blog untuk edukasi dan SEO, video pendek untuk platform seperti TikTok dan Instagram Reels, infografis yang mudah dibagikan, email berkala yang menjaga hubungan, hingga iklan kreatif yang mendorong konversi. Konten yang efektif biasanya bersifat solutif, memberikan jawaban atas kebutuhan atau masalah audiens—ditulis secara lugas dan mudah dimengerti, serta selalu disertai dengan ajakan bertindak (Call-to-Action) yang jelas seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis”.
4. Optimasi untuk Mesin Pencari (SEO)
Agar konten ditemukan oleh audiens yang tepat, optimasi untuk mesin pencari atau SEO menjadi hal yang tak bisa diabaikan. SEO adalah seperangkat teknik yang membantu konten muncul di hasil teratas pencarian Google. Strategi ini melibatkan penggunaan kata kunci yang relevan dan sering dicari, penyusunan konten yang informatif dan berkualitas tinggi, pembangunan tautan balik (backlink) dari situs-situs tepercaya, hingga aspek teknis seperti kecepatan loading halaman dan desain yang ramah untuk perangkat mobile. Sebagai ilustrasi, sebuah toko sepatu online dapat menarik perhatian dengan membuat artikel berjudul “5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik 2025” yang dioptimalkan dengan kata kunci populer.
5. Menggunakan Iklan Berbayar (PPC & Social Ads)
Meski SEO efektif dalam jangka panjang, hasilnya tidak bisa dirasakan seketika. Oleh karena itu, penggunaan iklan berbayar menjadi solusi cepat untuk mendatangkan trafik dan konversi. Platform seperti Google Ads memungkinkan bisnis tampil di hasil pencarian sesuai kata kunci tertentu, sementara Facebook, Instagram, dan TikTok Ads memberikan kemampuan penargetan yang sangat spesifik berdasarkan demografi, lokasi, hingga minat. Iklan berbayar memiliki fleksibilitas anggaran, memberikan hasil yang bisa langsung terlihat, serta memungkinkan pengujian A/B untuk menentukan iklan mana yang paling efektif.
6. Analisis Data & Optimasi
Terakhir, setiap strategi digital marketing harus terus dievaluasi dan disesuaikan. Dunia digital bersifat dinamis dan selalu berubah, sehingga analisis data menjadi kunci untuk mempertahankan efektivitas. Metrik penting seperti jumlah kunjungan ke website, tingkat konversi, bounce rate, hingga pengembalian investasi (ROI) perlu dipantau secara berkala. Berbagai alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Insights, dan tools SEO seperti SEMrush atau Ahrefs dapat membantu mengumpulkan data dan memberikan wawasan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan menganalisis data secara rutin, bisnis dapat mengetahui strategi mana yang berhasil, serta melakukan perbaikan pada aspek yang kurang efektif, sehingga upaya digital marketing semakin optimal dan memberikan hasil yang maksimal.
Contoh Nyata Cara Kerja Digital Marketing
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret tentang bagaimana digital marketing bekerja dalam praktik, mari kita lihat studi kasus dari sebuah toko online yang menjual sepatu, khususnya dengan target pasar wanita muda yang tertarik pada dunia fashion dan aktif menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok.
1. Target Audiens
Dalam kasus ini, toko online tersebut menetapkan target audiens yang sangat spesifik, yakni wanita berusia antara 18 hingga 35 tahun yang memiliki ketertarikan terhadap gaya berpakaian dan tren terbaru. Selain itu, audiens ini juga dikenal aktif berinteraksi di platform seperti Instagram dan TikTok, dua media sosial yang sangat visual dan cocok untuk mempromosikan produk fashion.
2. Strategi
Strategi digital marketing yang diterapkan pun dirancang sesuai dengan karakteristik audiens tersebut. Toko ini mulai dengan membuat konten berupa video review sepatu yang diposting secara rutin di TikTok dan Instagram Reels. Konten tersebut tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga memperlihatkan cara pemakaiannya dalam berbagai gaya, yang secara tidak langsung menginspirasi audiens untuk ikut membeli. Untuk memperkuat upaya ini, mereka menjalankan iklan berbayar di Instagram dengan penargetan yang spesifik, menyasar pengguna dengan minat pada fashion dan kebiasaan belanja online. Ini memungkinkan iklan tampil hanya kepada orang-orang yang kemungkinan besar akan tertarik dan melakukan pembelian.
Tidak hanya berhenti di media sosial, toko ini juga mengoptimasi situs web mereka dengan menggunakan teknik SEO, salah satunya dengan menargetkan kata kunci seperti “sepatu wanita trendy” yang sering dicari oleh calon pembeli. Hal ini membantu situs mereka muncul di hasil pencarian Google, sehingga mendatangkan traffic tambahan dari pencarian organik. Selain itu, mereka memanfaatkan email marketing dengan cara mengirimkan penawaran dan promo khusus kepada pelanggan yang sebelumnya sudah pernah checkout, untuk mendorong pembelian berulang.
3. Hasil
Dalam waktu tiga bulan setelah strategi ini dijalankan, hasilnya terlihat signifikan. Jumlah kunjungan ke situs web meningkat hingga 50%, sebagian besar berasal dari konten viral dan iklan yang efektif. Penjualan juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, khususnya dari kampanye iklan di Instagram yang berhasil menjangkau audiens secara tepat sasaran. Di sisi lain, kehadiran brand semakin dikenal luas, terutama karena konten video mereka mendapat banyak perhatian di TikTok dan dibagikan oleh para pengguna secara organik.
Penutup
Digital marketing bukan sekadar “pasang iklan dan tunggu hasil”. Ia bekerja melalui proses yang terencana, jika dilakukan dengan benar, digital marketing bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan dan membangun brand yang kuat di dunia online.
Mulai sekarang juga, analisis bisnis kamu, tentukan strategi, dan eksekusi! Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Segmentasi Adalah: Konsep, Jenis, Tujuan, dan Langkahnya
- Apa Itu Remarketing? Manfaat, Cara Kerja, dan Tantangannya
- 10 Manfaat Wirausaha bagi Diri Sendiri, Masyarakat, dan Negara
- 7 Tugas dan Tanggung Jawab Digital Marketing Manager
- Ini 10 Cara Mempromosikan Produk di Media Sosial