Interpersonal Skill, atau yang sering disebut sebagai soft skills, telah menjadi salah satu aspek paling penting dalam kehidupan modern. Baik dalam dunia kerja, hubungan sosial, maupun kehidupan pribadi, kemampuan ini memainkan peran krusial dalam menentukan seberapa baik seseorang dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun hubungan dengan orang lain.Â
Apa Itu Interpersonal Skill?
Interpersonal skill adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun hubungan yang efektif dengan orang lain. Menurut Bierman dan Suchy (2005), keterampilan interpersonal merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam meniti kehidupan. Sementara itu, Spitzberg dan Cupach (1984) mendefinisikannya sebagai kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif. Jerving (2010) menambahkan bahwa interpersonal skill juga mencakup kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa interpersonal skill adalah kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan menjaga hubungan dengan orang lain dalam berbagai situasi. Kemampuan ini tidak hanya mencakup aspek verbal, tetapi juga non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara.
Keterampilan interpersonal memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dalam dunia kerja, kemampuan ini memungkinkan kita untuk bekerja sama dengan rekan kerja, atasan, dan klien. Menurut Goleman (1998), kecerdasan emosional, yang mencakup keterampilan interpersonal, adalah faktor kunci yang membedakan individu yang sukses dengan yang tidak. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Harvard University menunjukkan bahwa 85% kesuksesan seseorang dalam karir ditentukan oleh keterampilan interpersonal, sementara hanya 15% yang ditentukan oleh keterampilan teknis.
Tidak hanya dalam dunia kerja, keterampilan interpersonal juga penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Misalnya, kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dapat memperkuat hubungan dengan pasangan atau sahabat. Sementara itu, kemampuan untuk berempati dapat membantu kita memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga tercipta lingkungan yang positif dan saling mendukung.
Manfaat Interpersonal Skill
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari menguasai keterampilan interpersonal. Kemampuan ini tidak hanya berguna dalam konteks profesional, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bahas lebih detail tiga manfaat dari keterampilan interpersonal: membangun hubungan harmonis, meningkatkan peluang karir, dan meningkatkan kredibilitas serta reputasi.
1. Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Orang Lain
Keterampilan interpersonal memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain. Dalam konteks keluarga, misalnya, kemampuan ini memungkinkan kita untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan harapan anggota keluarga. Ketika kita mampu mendengarkan dengan penuh perhatian, merespons dengan empati, dan berkomunikasi secara efektif, suasana di rumah akan menjadi lebih hangat dan penuh kasih sayang.
Contoh sederhana adalah ketika seorang anak merasa stres karena tekanan sekolah. Orang tua yang memiliki keterampilan interpersonal yang baik akan mampu mendeteksi perubahan emosi anak, mendengarkan keluhannya tanpa menghakimi, dan memberikan dukungan yang tepat. Hal ini tidak hanya membantu anak merasa lebih baik, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
Tidak hanya dalam keluarga, keterampilan interpersonal juga penting dalam hubungan pertemanan. Teman yang baik adalah mereka yang mampu memahami perasaan kita, memberikan dukungan di saat sulit, dan merayakan kebahagiaan bersama. Dengan keterampilan interpersonal yang baik, kita dapat menjadi teman yang lebih peduli, menghargai, dan dapat diandalkan.
2. Meningkatkan Peluang Karir
Dalam dunia kerja, keterampilan interpersonal adalah salah satu aset terpenting yang dapat dimiliki seseorang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dengan klien, dan memimpin proyek. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review (2019), 85% kesuksesan dalam karir ditentukan oleh keterampilan interpersonal, sementara hanya 15% yang ditentukan oleh keterampilan teknis.
Salah satu contoh nyata adalah dalam kerja tim. Seorang karyawan yang mampu berkomunikasi dengan baik, mendengarkan pendapat rekan kerja, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana akan lebih mudah bekerja sama dengan orang lain. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tim, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.
Selain itu, keterampilan interpersonal juga sangat penting dalam berinteraksi dengan klien. Seorang sales yang mampu memahami kebutuhan klien, berkomunikasi dengan jelas, dan membangun hubungan yang baik akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan kesepakatan bisnis. Kemampuan ini juga dapat membantu dalam negosiasi, di mana kita perlu memahami sudut pandang orang lain dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Bagi mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin, keterampilan interpersonal adalah kunci sukses. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memotivasi tim, memberikan arahan yang jelas, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dengan keterampilan interpersonal yang baik, seorang pemimpin dapat membangun kepercayaan dan loyalitas dari anggota timnya.
3. Meningkatkan Kredibilitas dan Reputasi
Keterampilan interpersonal juga dapat meningkatkan kredibilitas dan reputasi kita di mata orang lain. Orang yang mampu berkomunikasi dengan baik, memahami perasaan orang lain, dan menyelesaikan masalah dengan efektif cenderung dihormati dan dipercaya oleh orang lain. Hal ini berlaku baik dalam konteks profesional maupun kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia kerja, reputasi adalah aset yang sangat berharga. Seorang karyawan yang dikenal sebagai pendengar yang baik, komunikator yang efektif, dan pemecah masalah yang handal akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari atasan dan rekan kerja. Reputasi ini dapat membuka pintu untuk promosi, tanggung jawab yang lebih besar, dan kesempatan karir yang lebih baik.
Contoh lain adalah dalam kehidupan sosial. Orang yang memiliki keterampilan interpersonal yang baik cenderung lebih disukai dan dihormati oleh teman-temannya. Mereka dikenal sebagai orang yang dapat diandalkan, memahami, dan selalu siap membantu. Reputasi ini tidak hanya membuat kita merasa dihargai, tetapi juga memperluas jaringan sosial kita.
Selain itu, keterampilan interpersonal juga dapat membantu kita dalam menghadapi konflik. Orang yang mampu menyelesaikan konflik dengan bijaksana, tanpa menimbulkan permusuhan, akan dianggap sebagai sosok yang dewasa dan profesional. Kemampuan ini sangat penting dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
Contoh Interpersonal Skill
Keterampilan interpersonal mencakup berbagai kemampuan yang memungkinkan kita untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun hubungan yang efektif dengan orang lain. Berikut ini beberapa contoh keterampilan interpersonal yang penting untuk dikuasai.
1. Menyimak (Active Listening)
Menyimak secara aktif adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Ini bukan sekadar mendengar kata-kata, tetapi juga memahami emosi, niat, dan pesan yang tersirat di balik kata-kata tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Wright (2012), menyimak secara aktif dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan mengurangi kesalahpahaman.
Contoh penerapannya adalah ketika seorang teman sedang bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Alih-alih langsung memberikan solusi atau menyela dengan cerita kita sendiri, kita bisa memberikan perhatian penuh, mengangguk, dan merespons dengan pertanyaan yang menunjukkan bahwa kita benar-benar memahami perasaannya. Hal ini tidak hanya membuat teman kita merasa didengar, tetapi juga memperkuat hubungan antara kita.
2. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan ide, pendapat, atau perasaan dengan jelas dan tepat. Ini mencakup aspek verbal (kata-kata yang diucapkan) dan non-verbal (intonasi suara, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah). Komunikasi yang efektif memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh lawan bicara.
Misalnya, dalam rapat kerja, seorang manajer yang mampu menyampaikan instruksi dengan jelas dan menggunakan bahasa tubuh yang tegas akan lebih mudah dipahami oleh timnya. Selain itu, komunikasi efektif juga penting dalam menulis, seperti saat mengirim email atau pesan teks. Pemilihan kata yang tepat dan struktur kalimat yang jelas dapat menghindari kesalahpahaman.
3. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Menurut Goleman (1995), empati adalah salah satu komponen penting dari kecerdasan emosional (emotional intelligence). Empati memungkinkan kita untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain, sehingga kita dapat merespons dengan cara yang lebih bijaksana dan penuh pengertian.
Contohnya ketika seorang rekan kerja sedang mengalami kesulitan pribadi. Dengan empati, kita bisa memberikan dukungan moral, seperti mendengarkan keluhannya atau menawarkan bantuan tanpa menghakimi. Empati juga membantu dalam menyelesaikan konflik, karena kita bisa memahami perasaan dan kebutuhan semua pihak yang terlibat.
4. Problem Solving
Problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis dan logis. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama dalam situasi yang penuh tekanan. Seorang yang mahir dalam problem solving mampu mengidentifikasi akar masalah, mengevaluasi opsi solusi, dan mengambil keputusan yang tepat.
Misalnya, dalam sebuah proyek tim, ketika terjadi kendala teknis, seorang anggota tim yang memiliki keterampilan problem solving akan mampu mencari solusi alternatif dan mengkoordinasikan upaya tim untuk mengatasi masalah tersebut. Kemampuan ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan reputasi kita di mata orang lain.
5. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Menurut Maxwell (2007), seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan bukan hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, memberikan arahan yang jelas, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Contoh, seorang manajer proyek yang mampu memotivasi timnya untuk bekerja lebih keras dengan memberikan apresiasi atas kerja keras mereka dan menciptakan suasana kerja yang kolaboratif. Seorang pemimpin yang baik juga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi sulit dan menjadi panutan bagi anggota timnya.
6. Memberikan Feedback
Memberikan feedback adalah kemampuan untuk memberikan umpan balik yang membangun dan tepat sasaran. Feedback yang baik dapat membantu orang lain untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja. Namun, memberikan feedback bukanlah hal yang mudah. Feedback harus disampaikan dengan cara yang sopan, spesifik, dan berfokus pada solusi.
Misalnya, ketika seorang rekan kerja melakukan kesalahan dalam sebuah proyek, alih-alih langsung mengkritik, kita bisa memberikan feedback dengan cara yang konstruktif. Misalnya, “Saya menghargai usahamu dalam proyek ini, tapi mungkin kita bisa mencoba pendekatan yang berbeda untuk hasil yang lebih baik.” Feedback seperti ini tidak hanya membantu rekan kerja kita untuk memperbaiki kesalahan, tetapi juga menjaga hubungan baik antara kita.
7. Memelihara Hubungan
Memelihara hubungan adalah kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain melalui komunikasi dan interaksi yang positif. Hal ini mencakup tindakan seperti mengirim pesan, makan bersama, atau saling mengabari hal-hal terkait pekerjaan. Memelihara hubungan membutuhkan usaha dan komitmen, tetapi hasilnya sangat berharga.
Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja lama, meskipun kita sudah tidak bekerja di tempat yang sama. Dengan mengirim pesan sesekali atau bertemu untuk makan siang, kita bisa menjaga hubungan tersebut tetap hidup. Hal ini tidak hanya memperluas jaringan sosial kita, tetapi juga membuka peluang baru di masa depan.
Cara Meningkatkan Interpersonal Skill
Keterampilan interpersonal bukanlah sesuatu yang dimiliki secara instan, melainkan hasil dari proses belajar, latihan, dan pengembangan diri yang terus-menerus. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan interpersonal.
1. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri merupakan fondasi utama dalam mengembangkan keterampilan interpersonal. Ketika kita percaya diri, kita akan lebih mudah berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun hubungan dengan orang lain. Rasa percaya diri membantu kita untuk menyampaikan ide dengan jelas, mengambil inisiatif dalam percakapan, dan menghadapi situasi sosial dengan lebih tenang.
Cara Meningkatkan Percaya Diri:
- Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti tersenyum dan menyapa orang lain.
- Persiapkan diri sebelum menghadapi situasi sosial, seperti rapat atau presentasi.
- Fokus pada kelebihan diri sendiri dan jangan terlalu khawatir tentang kesalahan kecil.
- Latih postur tubuh yang baik, seperti berdiri tegak dan menjaga kontak mata, karena hal ini dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap kita.
2. Minta Feedback
Feedback dari orang lain, alat yang sangat berharga untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Dengan meminta masukan dari orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau rekan kerja, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kita dalam berinteraksi.
Cara Meminta Feedback:
- Pilih orang yang kita percaya dan yang memiliki pengalaman dalam berinteraksi dengan kita.
- Ajukan pertanyaan spesifik, seperti “Apakah saya sudah menjadi pendengar yang baik?” atau “Bagaimana cara saya menyampaikan pendapat selama ini?”
- Terima feedback dengan sikap terbuka dan jangan defensif. Ingat, tujuan feedback adalah untuk membantu kita berkembang.
3. Latih Kemampuan Menyimak
Menyimak secara aktif merupakan salah satu keterampilan interpersonal yang paling penting namun sering diabaikan. Menyimak bukan hanya mendengar kata-kata, tetapi juga memahami emosi dan pesan yang tersirat di balik kata-kata tersebut.
Cara Melatih Kemampuan Menyimak:
- Fokus pada pembicara dan hindari gangguan, seperti ponsel atau pikiran yang melayang.
- Tunjukkan bahwa kita mendengarkan dengan mengangguk, merespons dengan ekspresi wajah, atau mengulang poin penting yang disampaikan.
- Ajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa kita memahami pesan yang disampaikan.
Saat teman sedang bercerita tentang masalahnya, alih-alih langsung memberikan solusi, kita bisa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespons dengan, “Aku mengerti bahwa ini sangat berat bagimu. Apa ada hal lain yang ingin kamu ceritakan?”
4. Berlatih Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Dengan berlatih empati, kita bisa membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan orang lain.
Cara Berlatih Empati:
- Cobalah melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Misalnya, “Bagaimana perasaannya jika aku berada di posisinya?”
- Tunjukkan kepedulian dengan tindakan kecil, seperti menanyakan kabar atau memberikan dukungan.
- Hindari menghakimi atau memberikan nasihat yang tidak diminta.
Ketika seorang rekan kerja terlihat stres, kita bisa mendekatinya dan berkata, “Aku perhatikan kamu terlihat lelah akhir-akhir ini. Ada yang bisa aku bantu?”
5. Ikut Workshop atau Pelatihan
Workshop atau pelatihan yang fokus pada pengembangan keterampilan interpersonal, seperti public speaking, kepemimpinan, atau manajemen konflik, dapat membantu kita mengasah kemampuan interpersonal secara terstruktur.
Manfaat Mengikuti Pelatihan:
- Mendapatkan pengetahuan dan teknik baru dari ahli di bidangnya.
- Berkesempatan untuk berlatih dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
- Bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan serupa, sehingga bisa saling belajar.
6. Terlibat dalam Tim
Bergabung dalam kelompok atau tim merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, terutama dalam hal kolaborasi dan komunikasi. Kerja tim membutuhkan kemampuan untuk mendengarkan, berbagi ide, dan menyelesaikan konflik dengan baik.
Cara Meningkatkan Keterampilan Interpersonal melalui Tim:
- Ambil peran aktif dalam diskusi dan rapat.
- Latih kemampuan untuk menghargai pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan pendapat kita.
- Jaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anggota tim.
7. Terbuka terhadap Kritik
Kritik yang membangun adalah alat yang sangat berharga untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Dengan menerima kritik dengan sikap terbuka, kita bisa mengetahui area yang perlu diperbaiki dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Cara Menghadapi Kritik:
- Dengarkan dengan tenang dan jangan langsung bereaksi secara emosional.
- Ucapkan terima kasih atas feedback yang diberikan, karena itu menunjukkan bahwa orang lain peduli dengan perkembangan kita.
- Refleksikan kritik tersebut dan buat rencana untuk memperbaiki diri.
Bila seorang atasan memberikan kritik tentang cara kita memimpin rapat, kita bisa merespons dengan, “Terima kasih atas masukannya. Aku akan mencoba untuk lebih memperhatikan waktu dan memberikan kesempatan yang lebih merata bagi semua anggota untuk berbicara.”
Penutup
Dengan memahami dan menguasai Interpersonal Skill, kita tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain, tetapi juga membuka peluang baru dalam karir dan kehidupan pribadi. Jadi, yuk mulai asah keterampilan interpersonal kita dari sekarang!
Baca juga:
- Apa itu Communication Skill?Jenis dan Cara Meningkatkannya
- Capacity Building: Pengertian, Jenis, dan PeranannyaÂ
- Character Building Membangun Karakter Pribadi dan Profesional
- Apa itu Additive Manufacturing? Cara Kerja, Contoh, Manfaat
- Profit Margin Adalah: Jenis, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Referensi
- Bierman, K. L., & Suchy, Y. (2005). Interpersonal skills and success in life. Journal of Social Psychology, 145(3), 345-346.
- Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
- Harvard Business Review. (2019). The Importance of Soft Skills in the Workplace. Diakses dari https://hbr.org/2019/05/the-importance-of-soft-skills-in-the-workplace
- Jerving, S. (2010). Interpersonal Skills: Definition and Examples. Diakses dari https://www.interpersonalskillseducation.com
- Maxwell, J. C. (2007). The 21 Irrefutable Laws of Leadership. Thomas Nelson.
- Spitzberg, B. H., & Cupach, W. R. (1984). Interpersonal Communication Competence. Sage Publications.
- Wright, K. (2012). Active Listening: The Key to Effective Communication. Journal of Communication Studies, 45(2), 123-134.