Dalam kehidupan sehari-hari, setiap tindakan yang kita lakukan seringkali didasari oleh alasan atau motivasi tertentu. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan ekonomi, di mana setiap individu, perusahaan, atau pemerintah memiliki dorongan tertentu untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan inilah yang disebut sebagai motif ekonomi.
Motif ekonomi tidak hanya sekadar tentang mencari keuntungan finansial, tetapi juga mencakup berbagai aspek lain seperti memenuhi kebutuhan hidup, mendapatkan pengakuan sosial, atau bahkan membantu sesama. Memahami motif ekonomi sangat penting karena hal ini menjadi dasar dari setiap keputusan ekonomi yang diambil, baik oleh individu maupun organisasi.
Pengertian Motif Ekonomi Menurut Para Ahli
Arwin dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro (2020), motif ekonomi adalah alasan atau dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi, seperti bekerja, berinvestasi, atau berbisnis. Motif ini bisa bersifat intrinsik (berasal dari dalam diri) atau ekstrinsik (dipengaruhi oleh faktor luar).
Secara umum, motif ekonomi berkaitan dengan upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, maupun kebutuhan sekunder seperti hiburan dan pendidikan. Namun, motif ekonomi juga bisa melibatkan keinginan untuk memperoleh keuntungan finansial, mendapatkan pengakuan sosial, atau bahkan membantu orang lain.
Pengertian Motif Ekonomi Menurut Para Ahli Lainnya
Berikut ini beberapa pengertian motif ekonomi menurut para ahli:
1. Schiffman dan Kanuk
Schiffman dan Kanuk menyatakan bahwa motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan penggerak antara individu-individu yang mendorong mereka untuk bertindak. Kekuatan penggerak ini disebabkan oleh ketegangan yang timbul akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
2. Robbins (2001:156)
Menurut Robbins, motivasi merupakan proses yang menjelaskan kesediaan seseorang untuk berusaha mencapai tujuan tertentu, yang dipengaruhi oleh intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam memenuhi kebutuhannya.
3. Loudon dan Della Bitta
Loudon dan Della Bitta mengemukakan bahwa motif adalah suatu keadaan internal yang menggerakkan energi fisik seseorang dan mengarahkannya secara selektif menuju tujuan yang biasanya terletak di lingkungan eksternal.
Tujuan Motif Ekonomi
Tujuan utama dari motif ekonomi adalah mencapai kemakmuran, yaitu kondisi di mana seseorang atau masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar, tambahan, dan keinginannya dengan baik. Dalam konteks ekonomi, kemakmuran tidak hanya berarti memiliki banyak kekayaan, tetapi juga memiliki akses terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang layak dan sejahtera.
Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1776), kemakmuran ekonomi dapat dicapai melalui mekanisme pasar yang bebas dan kompetitif, di mana setiap individu bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri, yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Sementara itu, John Stuart Mill dalam Principles of Political Economy (1848) menekankan bahwa kemakmuran ekonomi tidak hanya tentang produksi kekayaan, tetapi juga distribusi kekayaan yang adil dalam masyarakat. Dengan kata lain, kemakmuran tidak hanya bergantung pada seberapa banyak seseorang menghasilkan, tetapi juga bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat.
1. Kebutuhan Dasar dalam Motif Ekonomi
Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya (A Theory of Human Motivation, 1943), kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tingkatan, di mana kebutuhan dasar atau kebutuhan fisiologis berada di tingkat pertama. Maslow menjelaskan bahwa sebelum seseorang dapat mengejar tujuan ekonomi yang lebih tinggi, mereka harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
- Menurut Badan Pangan Dunia (FAO), makanan merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup dan produktivitas ekonomi (FAO, 2021).
- Kebutuhan akan pakaian bukan hanya untuk melindungi tubuh, tetapi juga untuk menunjang aktivitas sosial dan ekonomi (Kottak, 2011).
- laporan World Bank (2020), akses terhadap perumahan yang layak berhubungan erat dengan tingkat kesejahteraan ekonomi suatu masyarakat.
2. Kebutuhan Tambahan dalam Motif Ekonomi
Selain kebutuhan dasar, individu juga memiliki kebutuhan tambahan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup. Kebutuhan tambahan ini berbeda untuk setiap individu tergantung pada status sosial, budaya, dan ekonomi mereka.
Karl Marx dalam Das Kapital (1867), kebutuhan tambahan berkembang seiring dengan kemajuan masyarakat dan sistem produksi. Marx menekankan bahwa selain kebutuhan pokok, manusia memiliki keinginan untuk meningkatkan taraf hidupnya, misalnya melalui pendidikan, hiburan, dan kepemilikan barang mewah.
Beberapa contoh kebutuhan tambahan yang berperan dalam motif ekonomi antara lain:
- Pendidikan dianggap sebagai investasi dalam sumber daya manusia yang akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi seseorang (Schultz, 1961).
- Akses terhadap transportasi yang memadai memungkinkan individu untuk bekerja, berbisnis, dan meningkatkan kualitas hidup mereka (World Economic Forum, 2019).
- Menurut laporan WHO (2022), layanan kesehatan yang baik meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dengan demikian, motif ekonomi mendorong individu dan masyarakat untuk bekerja, berinovasi, dan berusaha mencapai kemakmuran melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan tambahan mereka.
Macam Motif Ekonomi
Menurut Arwin (2020), terdapat empat macam motif ekonomi yang paling umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keempat motif ini mencerminkan alasan atau dorongan yang melatarbelakangi seseorang dalam melakukan kegiatan ekonomi. Berikut penjelasannya:
1. Motif untuk Mendapatkan Keuntungan
Salah satu motif ekonomi yang paling sering ditemui dalam dunia usaha adalah keinginan untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Untuk mencapai tujuan ini, individu atau perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi, seperti memperluas skala usaha, meningkatkan volume penjualan, atau menekan biaya produksi agar margin keuntungan lebih besar.
Contoh:
- Pedagang di pasar memberikan diskon atau promo spesial untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.
- Petani memilih menanam komoditas dengan harga jual tinggi, seperti kopi premium atau buah organik, agar pendapatannya lebih besar.
- Seorang pemilik restoran memperkenalkan menu baru berdasarkan tren kuliner agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omset bisnisnya.
2. Motif untuk Mendapatkan Penghargaan dan Pengakuan
Motif ini muncul dari dorongan seseorang untuk mendapatkan apresiasi, penghargaan, atau pengakuan dari orang lain. Biasanya, individu dengan motif ini akan melakukan berbagai upaya agar diakui keberhasilannya, seperti mengejar karier tertentu, menggunakan barang-barang mewah sebagai simbol status sosial, atau menjadi figur publik yang berpengaruh di masyarakat.
Contoh:
- Seniman mengadakan pameran tunggal di galeri seni agar karyanya dikenal lebih luas dan mendapat apresiasi dari kritikus serta pecinta seni.
- Seorang influencer di media sosial secara aktif mempromosikan produk kecantikan atau fashion tertentu dengan harapan memperoleh banyak likes, komentar positif, serta kerja sama brand yang menguatkan citranya sebagai figur berpengaruh.
- Penulis buku best-seller berusaha terus menghasilkan karya yang lebih baik untuk mendapatkan penghargaan dalam dunia literasi.
3. Motif untuk Memperoleh Kekuasaan dalam Ekonomi
Beberapa individu atau perusahaan memiliki motif untuk memperluas pengaruh dan kendali mereka dalam sektor ekonomi. Dengan memperbesar jangkauan bisnis, seseorang dapat meningkatkan daya saing dan mendominasi pasar. Salah satu caranya adalah dengan membuka cabang baru di berbagai wilayah atau melakukan merger dan akuisisi terhadap perusahaan lain.
Contoh:
- Seorang pengusaha membuka cabang baru di berbagai kota untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas dominasinya dalam industri tersebut.
- Investor membeli saham dalam jumlah besar di sebuah perusahaan ternama agar memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan bisnis dan strategi perusahaan.
- Perusahaan teknologi mengakuisisi startup kecil yang inovatif untuk memperkuat posisinya di industri digital dan menekan persaingan.
4. Motif Sosial: Membantu Orang Lain
Selain mencari keuntungan, ada pula individu yang terdorong oleh motif sosial, yaitu keinginan untuk membantu sesama. Biasanya, motif ini muncul ketika seseorang telah mencapai kestabilan finansial dan ingin berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Bentuk kontribusi sosial ini bisa berupa bantuan finansial, mendirikan lembaga amal, atau mendukung kegiatan sosial lainnya.
Contoh:
- Pengusaha sukses mendirikan program beasiswa untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
- Seorang filantropis secara rutin menyumbangkan sebagian hartanya untuk membangun fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, atau tempat ibadah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Perusahaan besar menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha kecil agar mereka dapat berkembang dan mandiri secara finansial.
Penutup
Memahami motif ekonomi sangat penting karena hal ini menjadi dasar dari setiap keputusan ekonomi yang diambil, baik oleh individu maupun organisasi. Dengan memahami berbagai jenis motif ekonomi, kita dapat lebih menghargai kompleksitas perilaku ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga:
- Strategi Marketing Mix untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis
- Pentingnya Manajemen Rantai Dingin untuk Menjaga Produk Sensitif Suhu
- Pengertian dan Tujuan Biaya Produksi
- Perdagangan Internasional: Tujuan, Manfaat, dan Dampak Negatif
- 7 Dampak Negatif Globalisasi, Tantangan bagi Masyarakat Modern
Referensi
- Arwin. (2020). Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit: Gramedia.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2021). Modul Ekonomi Kelas X.
- Food and Agriculture Organization. (2021). The State of Food Security and Nutrition in the World 2021. FAO.
- Kottak, C. P. (2011). Cultural Anthropology: Appreciating Cultural Diversity (14th ed.). McGraw-Hill.
- World Bank. (2020). Global Housing Indicators 2020. World Bank Publications.
- World Economic Forum. (2019). The Future of Mobility and Urban Transportation. WEF.
- World Health Organization. (2022). World Health Statistics 2022: Monitoring Health for the SDGs. WHO.