Jenis dan 9 Contoh E-commerce di Indonesia

Contoh E-commerce di Indonesia

Contoh E-commerce di Indonesia – E-commerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang semakin luas, belanja online kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang.

Apa Itu E-commerce?

E-commerce atau Electronic Commerce adalah aktivitas jual beli produk, baik barang maupun jasa, yang dilakukan secara online melalui platform digital. E-commerce memungkinkan transaksi antara penjual dan pembeli tanpa harus bertemu secara fisik. Dengan hanya menggunakan perangkat seperti smartphone, laptop, atau komputer, siapa pun bisa mengakses e-commerce kapan saja dan di mana saja (Turban et al., 2018).

Perkembangan E-commerce di Indonesia

Di Indonesia, e-commerce telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari platform besar hingga usaha kecil, semua memanfaatkan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya penetrasi internet dan penggunaan perangkat mobile di Indonesia. Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite (2023), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 juta pada awal tahun 2023, dengan lebih dari 70% populasi aktif menggunakan internet. Hal ini menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan e-commerce di negara ini.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendukung perkembangan e-commerce melalui berbagai kebijakan, seperti Roadmap E-commerce Indonesia 2023 yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar global (Kemenkominfo, 2021).

Contoh E-commerce di Indonesia

Berikut ini beberapa contoh e-commerce di Indonesia yang perlu Anda ketahui.

1. Shopee

Shopee merupakan salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 2015 oleh Sea Group, Shopee cepat menjadi favorit masyarakat berkat berbagai fitur dan promo menarik yang ditawarkan. Beberapa keunggulan Shopee antara lain:

  • Fitur Flash Sale: Diskon besar-besaran dalam waktu terbatas.
  • ShopeePay: Dompet digital untuk memudahkan transaksi.
  • Shopee Live: Fitur live streaming untuk interaksi langsung antara penjual dan pembeli.
  • Kampanye Besar: Shopee 12.12 Birthday Sale dan Shopee Super Brand Day selalu dinantikan oleh para pelanggan.

Shopee juga dikenal dengan strategi pemasaran yang agresif, termasuk kolaborasi dengan selebritas dan influencer untuk menarik lebih banyak pengguna.

2. Tokopedia

Tokopedia didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Platform ini menjadi salah satu e-commerce pertama di Indonesia yang sukses besar. Tokopedia memiliki misi untuk mempermudah akses ekonomi bagi semua orang, termasuk UMKM. Beberapa keunggulan Tokopedia diantaranya:

  • Tokopedia Salam: Fitur khusus untuk produk halal.
  • Mitra Tokopedia: Program untuk membantu UMKM berkembang.
  • Tokopedia Play: Platform streaming untuk konten edukasi dan hiburan.
  • Slogan Inspiratif: “Mulai Aja Dulu” menginspirasi banyak orang untuk memulai bisnis online.

Tokopedia juga telah melakukan ekspansi ke berbagai layanan, termasuk fintech dan logistik, untuk memperkuat ekosistemnya.

3. Lazada

Lazada, platform e-commerce yang didirikan di Singapura pada tahun 2012 dan masuk ke Indonesia pada tahun yang sama, menawarkan pengalaman belanja yang lebih premium dengan fokus pada produk-produk berkualitas tinggi. Keunggulan Lazada:

  • LazMall: Fitur yang menjamin keaslian produk dari brand ternama.
  • Lazada Wallet: Dompet digital untuk transaksi yang lebih cepat.
  • Lazada Live: Fitur live streaming untuk promosi produk.
  • Event Besar: Lazada Big Brands Sale dan Lazada Super Party sering menghadirkan diskon besar dan artis ternama.

Lazada juga dikenal dengan layanan logistik yang efisien, yang didukung oleh jaringan Alibaba Group.

4. Bukalapak

Bukalapak didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Platform ini awalnya fokus pada pasar tradisional dan UMKM, namun kini telah berkembang menjadi e-commerce besar dengan jutaan pengguna. Keunggulan Bukalapak:

  • BukaMall: Fitur untuk produk-produk premium.
  • BukaReksa: Layanan investasi reksadana.
  • Mitra Bukalapak: Program untuk membantu warung dan toko kecil.
  • Kampanye Inspiratif: #MulaiAjaDulu mendorong masyarakat untuk memulai bisnis online.

Contoh e-commerce di Indonesia seperti Bukalapak juga telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI), menandai kesuksesan besar sebagai perusahaan teknologi.

5. Blibli

Blibli didirikan pada tahun 2011 oleh Djarum Group. Platform ini fokus pada produk-produk kebutuhan harian, seperti makanan, elektronik, dan fashion. Blibli juga menawarkan layanan travel dan tiket. Keunggulan Blibli:

  • BlibliMart: Layanan belanja kebutuhan sehari-hari.
  • Blibli Travel: Fitur untuk memesan tiket pesawat dan hotel.
  • Blibli Rewards: Program loyalitas untuk pelanggan setia.
  • Promo Menarik: Blibli Big Sale dan Blibli Harbolnas sering menjadi sorotan.

Blibli juga dikenal dengan layanan pelanggan yang prima dan pengalaman belanja yang nyaman.

6. JD.ID

JD.ID merupakan platform e-commerce yang didirikan oleh JD.com, perusahaan e-commerce terbesar di China, masuk ke Indonesia pada tahun 2015 dan dikenal dengan layanan logistik yang cepat dan efisien. Keunggulan JD.ID:

  • JD Super: Fitur untuk produk-produk berkualitas tinggi.
  • JD Logistics: Layanan pengiriman yang cepat dan terpercaya.
  • JD Pay: Dompet digital untuk transaksi yang aman.
  • Event Besar: JD Anniversary Sale dan JD Super Brand Day.

JD.ID juga menawarkan garansi pengembalian produk yang mudah, meningkatkan kepercayaan pelanggan.

7. Zalora

Platform e-commerce yang fokus pada produk fashion ialah Zalora. Didirikan pada tahun 2012, Zalora menawarkan berbagai pilihan pakaian, sepatu, dan aksesoris dari brand lokal maupun internasional. Keunggulan Zalora:

  • Zalora Lounge: Fitur untuk produk eksklusif.
  • Zalora Premium: Layanan langganan untuk diskon khusus.
  • Zalora Live: Fitur live streaming untuk promosi produk.
  • Kampanye Besar: Zalora Big Sale dan Zalora Fashion Festival.

Zalora juga dikenal dengan kebijakan pengembalian produk yang fleksibel, yang disukai oleh pelanggan.

8. Bhinneka

Bhinneka merupakan platform e-commerce yang fokus pada produk elektronik dan teknologi. Didirikan pada tahun 1993, Bhinneka menjadi salah satu e-commerce tertua di Indonesia. Keunggulan Bhinneka:

  • Bhinneka Solutions: Layanan konsultasi teknologi.
  • Bhinneka Store: Toko fisik untuk produk elektronik.
  • Bhinneka Rewards: Program loyalitas untuk pelanggan setia.
  • Kampanye Besar: Bhinneka Big Sale dan Bhinneka Tech Day.

Bhinneka juga dikenal dengan layanan purna jual yang terpercaya.

9. Orami

Contoh e-commerce di Indonesia seperti Orami fokus pada produk untuk ibu dan anak. Didirikan pada tahun 2013, Orami menawarkan berbagai pilihan produk seperti perlengkapan bayi, mainan, dan kebutuhan ibu hamil. Keunggulan Orami:

  • Orami Parenting: Fitur untuk artikel dan tips parenting.
  • Orami Rewards: Program loyalitas untuk pelanggan setia.
  • Orami Live: Fitur live streaming untuk promosi produk.
  • Event Besar: Orami Baby Fair dan Orami Mom’s Day Sale.

Orami juga memiliki komunitas aktif yang mendukung para ibu dalam menjalani peran mereka.

Jenis E-commerce

Ada beberapa jenis e-commerce yang umum digunakan di dunia.

1. Business to Consumer (B2C)

Business to Consumer (B2C) merupakan model e-commerce di mana perusahaan menjual produk atau jasa langsung kepada konsumen akhir. Model ini paling umum ditemui di platform e-commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Menurut Turban et al. (2018), model B2C sangat populer karena memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara langsung tanpa perantara, sehingga proses transaksi menjadi lebih efisien.

2. Business to Business (B2B)

Business to Business (B2B), model e-commerce di mana transaksi terjadi antara dua atau lebih perusahaan. Biasanya, transaksi ini melibatkan pembelian dalam jumlah besar atau layanan khusus.

Menurut Laudon & Traver (2020), model B2B cenderung memiliki nilai transaksi yang lebih tinggi dibandingkan B2C karena melibatkan pembelian grosir atau kontrak jangka panjang.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Consumer to Consumer (C2C) merupakan model lain e-commerce di mana konsumen menjual produk atau jasa kepada konsumen lain. Platform e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak menyediakan fitur marketplace yang memungkinkan transaksi C2C.

Model C2C semakin populer karena memungkinkan individu untuk memonetisasi barang yang tidak terpakai. Menurut Chaffey (2019), pertumbuhan C2C didorong oleh kemudahan akses platform digital dan meningkatnya kesadaran akan ekonomi berbagi (sharing economy).

4. Consumer to Business (C2B)

Consumer to Business (C2B) salah satu model e-commerce di mana konsumen menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan. Model ini relatif baru tetapi semakin populer seiring dengan perkembangan ekonomi kreatif.

Menurut Kotler & Keller (2016), model C2B memungkinkan konsumen untuk memiliki kekuatan tawar yang lebih besar, terutama dalam industri kreatif dan digital.

Dampak E-commerce di Indonesia

Perkembangan e-commerce di Indonesia telah memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama dalam meningkatkan pendapatan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, e-commerce juga memudahkan konsumen untuk mengakses berbagai produk dengan harga kompetitif tanpa batasan geografis (PwC Indonesia, 2022).

Namun, tantangan seperti infrastruktur logistik yang belum merata dan keamanan transaksi online masih menjadi hambatan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi e-commerce di Indonesia.

Memilih E-Commerce yang Tepat di Indonesia

Dengan banyaknya pilihan e-commerce di Indonesia, penting untuk memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Setiap platform memiliki keunggulan tersendiri, baik dari segi produk, harga, layanan, maupun kebijakan transaksi. Agar kamu mendapatkan pengalaman belanja yang nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang dapat dipertimbangkan:

1. Cek Ketersediaan Produk

Sebelum memilih e-commerce, pastikan platform tersebut menyediakan produk yang kamu cari. Beberapa e-commerce memiliki spesialisasi tertentu, seperti barang elektronik, produk fashion, atau kebutuhan sehari-hari. Bandingkan beberapa platform untuk menemukan yang memiliki stok produk dengan variasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Perhatikan Promo dan Diskon

E-commerce sering menawarkan berbagai promo dan diskon menarik, terutama saat hari-hari besar seperti Harbolnas, 11.11, atau 12.12. Manfaatkan penawaran ini untuk mendapatkan harga terbaik. Selain itu, beberapa platform juga menyediakan voucher cashback, gratis ongkir, atau potongan harga dengan metode pembayaran tertentu.

3. Baca Ulasan Pelanggan

Ulasan pelanggan dapat memberikan gambaran tentang kualitas produk dan layanan dari penjual maupun platform e-commerce itu sendiri. Pastikan untuk membaca ulasan dengan cermat, baik dari segi deskripsi produk, kecepatan pengiriman, hingga respons penjual terhadap keluhan atau pertanyaan.

4. Perhatikan Metode Pembayaran

Pastikan e-commerce menyediakan metode pembayaran yang aman dan nyaman bagi kamu. Beberapa metode yang umum tersedia meliputi:

  • Transfer bank
  • Kartu kredit/debit
  • Dompet digital (OVO, GoPay, Dana, ShopeePay)
  • Bayar di tempat (COD)

Pilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan pplatform memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data transaksi Anda.

5. Cek Kebijakan Pengembalian

Salah satu hal yang sering diabaikan pembeli adalah kebijakan pengembalian barang. Padahal, ini sangat penting jika produk yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi, rusak, atau memiliki cacat. Pastikan e-commerce memiliki kebijakan pengembalian yang jelas, termasuk prosedur klaim, jangka waktu, serta biaya yang mungkin dikenakan.

Penutup

E-commerce di Indonesia telah berkembang pesat dan menjadi solusi praktis untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Contoh e-commerce di Indonesia dari Shopee hingga Orami, setiap platform menawarkan keunggulan dan fitur yang berbeda. Dengan memahami contoh e-commerce dan tips memilih platform yang tepat, kamu dapat memaksimalkan pengalaman belanja online.

Baca juga:

Referensi

  • Turban, E., Outland, J., King, D., Lee, J. K., & Liang, T. P. (2018). Electronic Commerce 2018: A Managerial and Social Networks Perspective. Springer.
  • Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2020). E-commerce 2020: Business, Technology, Society. Pearson.
  • Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Pearson.
  • Chaffey, D. (2019). Digital Business and E-commerce Management. Pearson Education.
  • We Are Social & Hootsuite. (2023). Digital 2023: Indonesia. Diakses dari https://wearesocial.com.
  • Kemenkominfo. (2021). Roadmap E-commerce Indonesia 2023. Diakses dari https://kominfo.go.id.
  • PwC Indonesia. (2022). The Future of E-commerce in Indonesia. Diakses dari https://pwc.co.id.
Scroll to Top